1. RDBMS
RDBMS
(Relational Database Management System) adalah perangkat lunak untuk membuat
dan mengelola database, sering juga disebut sebagai database engine. Istilah
RDBMS, database server-software, dan database engine mengacu ke hal yang sama;
sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya
Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms Access. Relational
Database Management System (RDBMS) adalah sebuah sistem yang secara otomatis
menyatukan semua DBMS yang saling berhubungan. RDBMS biasanya menggunakan 4th
Generation Languange (4GL) dan sangat fleksibel sehingga data dapat
dimodifikasi dengan mudah, demikian pula dengan struktur databasenya.
PENGGUNAAN
Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya
akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada
awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang
memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang
dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi)
untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehingga
dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari
investasi perusahaan.
2. OODBMS
OBJECT ORIENTED
DATABASE
Secara
tradisional rekayasa perangkat lunak dan manajemen basis data yang ada
merupakan disiplin ilmu yang terpisah. Teknologi basis data momfokuskan pada
aspek-aspek statik media penyimpanan informasi, sedangkan rekayasa perangkat
lunak merupakan model aspek dinamik dari perangkat lunak.
Dengan adanya
generasi ketiga dari sistem manajemen basis data yang disebut Object Database
Management Systems (ODBMSs), dua disiplin ilmu tadi telah dikombinasikan untuk
menyediakan modelling yang dapat berjalan bersama yaitu data dan aksi
pemrosesan terhadap data. ODBMSs sering disebut Object Oriented DBMSs atau Object
Data Management Systems.
Object oriented
merupakan suatu pendekatan baru dari pembuatan perangkat lunak yang sangat
menjanjikan untuk memecahkan beberapa masalah klasik dari pengembangan
perangkat lunak. Konsep yang mendasari teknik objek ini adalah bahwa seluruh software sebaiknya dapat dibangun
melebihi standar, komponen-komponen dapat digunakan kembali apabila
dimungkinkan.
Konsep Berorientasi Objek
Menurut Mahyuzir (1991)
pendekatan berorientasi objek ini memiliki keunggulan dan mekanisme yang
handal, yakni membuat penulisan pemrograman menjadi lebih sederhana, lebih
kompak, lebih fleksibel tetapi dengan kemampuan yang jauh lebih baik.
Orientasi objek adalah
suatu strategi untuk mengorganisasikan sistem sebagai koleksi dari interaksi
objek-objek yang menggabungkan data dan perilaku (Blaha,1998). Penggunaan model
orientasi objek banyak diterapkan karena memiliki banyak keuntungan, seperti
meningkatkan kualitas, mempercepat waktu pemasaran, meningkatkan komunikasi
antara pengembang dan pengguna, mudah untuk dikembangkan, mudah untuk dideteksi
kekurangannya, serta menambah cermat pemilihan perangkat lunak.
Fokus utama metodologi
ini pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling
berhubungan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan
sebagainya yang mempunyai atribut dan metode. Metodologi terdiri dari pembuatan
model dan domain aplikasi, kemudian menambahkan rincian implementasi pada saat
pembuatan desain dari suatu sistem. Tahap-tahap metodologi berdasarkan Sistem Development Life Cycle (SDLC) digunakan dengan memperhatikan
karakteristik khusus berorientasi objek (Sutopo, 2002) yaitu Analisis, Desain
dan Implementasi.
Menurut Gora (1996) semua
metodologi analisis dan perancangan berorientasi objek mempunyai kesamaan dalam
hal objek, kelas, inheritance, dan relationship.
Tiga karakteristik kunci
pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem (Yourdan,1994) yaitu;
1. Abstraksi yaitu mekanisme yang menyederhanakan realitas yang kompleks
menjadi model yang lebih sederhana.
2. Enkapsulasi yaitu mekanisme yang menyembunyikan implementasi objek sehingga
komponen lain tidak akan menyadari bagaimana data itu disimpan pada objek.
3. Inheritance yaitu mekanisme menurunkan atribut dan fungsi dari suatu
superkelas ke subkelas dalam suatu hirarki.
Adapun The Object Management Group (OMG) yaitu
suatu konsorsium pengembang perangkat lunak menguraikan ciri-ciri utama kunci
analisis dan perancangan berorientasi objek yang membedakan dari metodologi
lainnya yaitu;
1. Abstraksi yaitu mendifinisikan suatu keterhubungan diantara suatu kelompok
tipe objek dimana objek tersebut merepresentasikan suatu rangkaian
karakteristik yang dipakai bersama dengan tipe objek lain.
2. Enkapsulasi yaitu mengimplikasikan pengemasan operasi dan data secara
bersama-sama pada suatu tipe objek dimana hanya data tersebut yang dapat
diakses melalui antarmukanya.
3. Reuse atau penggunaan ulang yaitu suatu kemampuan untuk
menggunakan ulang tipe objek selama perancangan suatu sistem dan kelas-kelas
objek dalam suatu implementasi suatu sistem.
4. Spesialisasi yaitu ketika suatu objek menurunkan operasi, tipe atribut dan
tipe keterhubungan dari satu atau lebih supertipe.
5. Komunikasi objek yaitu dalam sistem orientasi objek, menggunakan bentuk
dari satu objek mengirim permintaan ke objek lain.
6. Polymorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat
mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda. Polymorfisme mempunyai arti bahwa
operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.
Model Basis data
Berorientasi Objek (OODBMS)
OODBMS
Model Basis data berorientasi oobjek (OODBMS)
menggunakan konsep-konsep pendekatan berorientasi objek yang tidak hanya
menyimpan data tapi juga operasi operasi terhadap data yang membentuk objek apa
yang dapat dilakukan pada data yang dikandungnya. Pengembangan Basis data
berorientasi objek dipengaruhi peningkatan popularitas bahasa berorientasi
objek dan realisasi untuk mengatasi keterbatasan basis data relasional. ODBMS (
Bambang, 2004) adalah perluasan bahasa pemograman menjadi bahasa versi
persitens. Bahasa versi persistens ini memungkinkan pemrogram
memanipulasi data secara langsung dari bahasa pemograman tanpa perlu melalui
bahasa memanipulasi data seperti SQL. Dengan cara ini maka terdapat integrasi
lebih erat pada bahasa pemrograman dengan basis data dibanding melalui embedded
SQL. Perluasan ini berkehendak dapat memberi transparasi antara
konsep-konsep kelas dan objek dibahasa pemograman tanpa mempedulikan keberadaan
di memori atau di disket Manifesto OODBMS adalah :
• Mendukung objek
objek kompleks
• Mendukung
identitas objek
• Memungkinkan
objek dikapsulkan
• Mendukung tipe
atau kelas
• Mendukung
pewarisan
• Menghindari
tehnik binding yang dini
• Dapat mengingat
lokasi data
Kelemahan OODBMS
:
• Kemungkinan
korupsi basis data
• Kekurangan dan
perluasan logik
• OODB lebih
sulit dimengerti. Dibutuhkan orang yang benar – benar menguasai OODB.
Keunggulan
OODBMS:
• Fitur fitur
lanjut
• Sistem tipe
yang seragam
• Dapat menyimpan
kelas dengan jumlah banyak
• Dapat mengatasi data yang interrelated dan
kompleks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar